Selasa, 24 Maret 2009

Mnemonic, teknik mengingat angka

Kembali kita berbicar masalah mnemonic, kemarin kita membahas tentang mengingat kata-kata, sekarang yang saya angkat adalah bagaimana teknik mengingat angka.

Caranya sangat mudah, caranya masih sama seperti yang kemarin yaitu dengan mem-visualisasi-kannya dengan kata lain membayangkan angka-angka itu menjadisebuah bentuk benda yang mempunyai bentuk.

Misalnya:

0 telor, bola, hola hoop,cincin, gelang, mata, lubang

1 tongkat, pedang, lidi, kabel, tiang, rokok, payung belum dibuka

2 bebek, angsa, cobra, peace, antena TV, sholat subuh, zorro

3 burung terbang, kelelawar, gunung kembar,

4 layar kapal, spion, orang yang tangannya berotot, orang hormat

5 kuda laut, orang hamil, gendut, pengait

6 tongkat golf, berudu (kecebong), spermatozoa, benih tanaman

7 cagkul, cerulit, tangan cangcorang

8 boneka salju, kaca mata, lubang hidung, hidung babi

9 raket, balon udara, sendok nasi, jaring ikan

atau yang kombinasi cukup menggabungkannya saja, seperti:

11 sumpit

12 bebek tua renta (pakai tongkat)

13 berung terbang sambil merokok

24 cobra diatas layar kapal

26 bebek main golf

27 bebek sedang mencangkul

52 kudalaut dimakan bebek

67 pemain golf dirampok (pakai cerilit)

89 boneka salju main tenis (raket)

Sama halnya dengan yang gabunga lebih dari dua:

153 payung yang diambil ibu (hamil) diambil burung terbang

426 ade ray (orang berotot) takut sama bebek yang main golf

116 sumpit gak sama dengan tongkat golf

899 diantara dua gunung ada balon terbang yang bertabtakan

dan lain-lain

selain untuk menambah kemampuan mengingat angka ini juga berguna untuk melatih imajinasi dan kreatifitas kita bahkan kita bisa menggunakanny sebagai sebuah permainan.

Dan yang mudah kita dapat memakainya untuk mengingat nomar hp atau telepon

Contohnya:

Andi: 085762590522

Im3 7(karena 4 angka depan biasanya sudah hafal) andi janjian main golf sama bebek, tapi sibebek gendut malah bawa raket tennis sama bolanya dia bawa temannya juga sikuda laut dan dua bebek lagi. Pas pertama memang sedikit lama sih mingingatnya tapi kalau sudah terbiasa akan makin cepat kok.

Anda bisa mencobanya ditempat anda dengan kreatifitas anda sendiri yang tak terbatas. Tapi jangan sampai salah tafsir, trus dipakai untuk masang togel atau semacamnya, hee. haram tuh…

See you…

Mnemonic, teknik mengingat cepat

Tenik mnemonic sudah dikenal sejak zaman dahulu kala dan dipergunakan oleh beberapa kalangan dalam pekerjaannya, seperti ahli pemasaran, pengacara perusahaan, bahkan pelajar. Setidaknya itulah informasi yang saya sunting dari beberapa artikel internet. Tapi sebenarnya apa itu mnemonic?

Dalam acara “The Master”, sebuah acara pemilihan megician (ahli sulap) di salah satu stasiun TV di waktu yang lalu saya mendengar kata mnemonic ini sebagai sebuah teknik ynag dipakai oleh saah seorang peserta dan saya langsung mencari tau tentangnya.

Mnemonic adalah rumusan atau ungkapan untuk membantu mengingat-ingat sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dan menurut Stine, mnemonic adalah kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan khayalan. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa mnemonic adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan. Dengan kata lain mnemonic berarti teknik untuk mendayagunakan daya ingat dengan cara-cara tertentu.

Bagaimana cara kerjanya?

Sebelum dijawab, sebenarnya ada beberapa macam teknik mnemonic. Salah satunya adalah metode berkait. Metode ini bekerja berdasarkan asumsi bahwa pikiran tidak berfokus pada satu hal. Pikiran selalu berlompatan. Jika satu pikiran muncul, maka akan disusul pikiran lain. Dengan mengaitkan pikiran-pikiran itu, akses menjadi mudah. Intinya adalah mengingat kata-kata kunci dan menyusunnya dalam sebuah cerita (khayalan). Kenapa cerita? Karena orang pasti lebih mengingat jalan sebuah cerita dari pada menghafal 100 kata yang saling berlainan dikepalanya.

Mungkin jika dalam teori belum tergambar maka kita langsung pada praktek:

contohnya ada orang disuruh mengingat kata-kata berikut: belalai, kucing, kipas angin, angkasa, eropa, air, Jupiter, mobil, rumah, dan guru.

Jadi, kalau dengan mnemonic: belalai itu mengikat sikucing yang sedang memegang kipas angin dan melemparnya jauh keangkasa sampai-sampai jatuh di eropa dan tercebur di air comberan dekat motor Jupiter dan mobil avanza yang diparkir. Setelah terjatuh ia baru sadar dan si kucing melihat rumah yang mewah yang didepan pintunya ada seorang guru.

Cerita yang aneh kan? Namanya juga ngayal.

Dengan tenik mnemonic ini kita bukan hanya mengingat katanya tapi juga memvisualisasikan pada gambaran bentuk di dalam cerita, dan saling keterkaitan danlam cerita itu makin memperkuat daya ingat terhadap kata-kata diatas.

Untuk tulisan kali ini sampai disini dulu,

lain waktu kita sambung dengan tema yang lebih bermutu,

terimakasih sudah membaca untukmu

dan udah dulu.Yu...

selamat mencoba!…

Taufiq Ismail

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia


Penyair penerima Anugerah Seni Pemerintah RI (1970) yang menulis Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1999), ini lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935. Pendiri majalah sastra Horison (1966) dan Dewan Kesenian Jakarta (1968) ini berobsesi mengantarkan sastra ke sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Taufiq Ismail, lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia, Bogor (1963, sekarang Institut Pertanian Bogor. Selain telah menerima Anugerah Seni Pemerintah RI juga menerima American Field Service International Scholarship untuk mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Amerika Serikat (1956-57).

Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Inggris, Jepang, Jerman, dan Perancis. Buku kumpulan puisinya yang telah diterbitkan, antara lain: Manifestasi (1963; bersama Goenawan Mohamad, Hartojo Andangjaya, et.al.), Benteng (1966; mengantarnya memperoleh Hadiah Seni 1970), Tirani (1966), Puisi-puisi Sepi (1971), Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit (1971), Buku Tamu Museum Perjuangan (1972), Sajak Ladang Jagung (1973), Puisi-puisi Langit (1990), Tirani dan Benteng (1993), dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1999).

Selain itu, bersama Ali Audah dan Goenawan Mohamad, Taufiq menerjemahkan karya penting Muhammad Iqbal, Membangun Kembali Pikiran Agama dalam Islam. Sedangkan bersama D.S. Moeljanto, salah seorang seorang penanda tangan Manifes Kebudayaan, menyunting Prahara Budaya (1994).

Taufiq sudah bercita-cita jadi sastrawan sejak masih SMA di Pekalongan, Jawa Tengah. Kala itu, dia sudah mulai menulis sajak yang dimuat di majalah Mimbar Indonesia dan Kisah. Dia memang dibesarkan di lingkungan keluarga yang suka membaca, sehingga dia sejak kecil sudah suka membaca.

Kegemaran membacanya makin terpuaskan, ketika Taufiq menjadi penjaga perpustakaan Pelajar Islam Indonesia Pekalongan. Sambil menjaga perpustakaan, dia pun leluasa melahap karya Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, sampai William Saroyan dan Karl May. Dia tidak hanya membaca buku sastra tetapi juga sejarah, politik, dan agama.

Kesukaan membacanya, tanpa disadari membuatnya menjadi mudah dan suka menulis. Ketertarikannya pada sastra semakin tumbuh tatkala dia sekolah di SMA Whitefish Bay di Milwaukee, Wisconsin, AS. Dia mendapat kesempatan sekolah di situ, berkat beasiswa program pertukaran pelajar American Field Service International Scholarship. Di sana dia mengenal karya Robert Frost, Edgar Allan Poe, Walt Whitman. Dia sanga menyukai novel Hemingway The Old Man and The Sea.

Namun setelah lulus SMA, Taufiq menggumuli profesi lain untuk mengamankan urusan dapur, seraya dia terus mengasah kemampuannya di bidang sastra. Dia juga kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Indonesia di Bogor, lulus 1963. Semula dia berobsesi menjadi pengusaha peternakan untuk menafkahi karir kepenyairannya, namun dengan bekerja di PT Unilever Indonesia, dia bisa memenuhi kebutuhan itu.

Taufiq menikah dengan Esiyati tahun 1971. Mereka dikaruniai satu anak, yang diberinya nama: Abraham Ismail. Dia sangat bangga dengan dukungan isterinya dalam perjalanan karir. Esiyati sangat memahami profesi, cita-cita seorang sastrawan, emosi sastrawan, bagaimana impuls-impuls seorang sastrawan.

Taufiq bersama sejumlah sastrawan lain, berobsesi memasyarakatkan sastra ke sekolah-sekolah melalui program “Siswa Bertanya, Sastrawan Menjawab”. Kegiatan ini disponsori Yayasan Indonesia dan Ford Foundation.

Taufiq sudah menerbitkan sejumlah buku kumpulan puisi, di antaranya: Manifestasi (1963; bersama Goenawan Mohamad, Hartojo Andangjaya, et.al.); Benteng (1966; mengantarnya memperoleh Hadiah Seni 1970); Tirani (1966); Puisi-puisi Sepi (1971); Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit (1971); Buku Tamu Museum Perjuangan (1972); Sajak Ladang Jagung (1973); Puisi-puisi Langit (1990); Tirani dan Benteng (1993); dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1999).

Dia pun sudah menerima penghargaan: - American Field Service International Scholarship untuk mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Amerika Serikat (1956-57); - Anugerah Seni Pemerintah RI pada 1970; dan - SEA Write Award (1997) ►e-ti/tsl (dari berbagai sumber, di antaranya pusat data dan analisa tempo)

(Den Haag: Martinus Nijhoff, 1972); 3) Abdul Kadir Bakar, "Sekelumit pembicaraan tentang penyair Chairil Anwar" (Ujung Pandang: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sastra, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, 1974); 4) S.U.S. Nababan, "A Linguistic Analysis of the Poetry of Amir Hamzah and Chairil Anwar" (New York, 1976); 5) Arief Budiman, "Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan" (Jakarta: Pustaka Jawa, 1976);

6) Robin Anne Ross, Some Prominent Themes in the Poetry of Chairil Anwar, Auckland, 1976; 7) H.B. Jassin, "Chairil Anwar, pelopor Angkatan '45, disertai kumpulan hasil tulisannya", (Jakarta: Gunung Agung, 1983); 8) Husain Junus, "Gaya bahasa Chairil Anwar" (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 1984); 9) Rachmat Djoko Pradopo, "Bahasa puisi penyair utama sastra Indonesia modern" (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985); 10) Sjumandjaya, "Aku: berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar (Jakarta: Grafitipers, 1987); 11) Pamusuk Eneste, "Mengenal Chairil Anwar" (Jakarta: Obor, 1995); 12) Zaenal Hakim, "Edisi kritis puisi Chairil Anwar" (Jakarta: Dian Rakyat, 1996). ►e-ti/tsl, dari berbagai sumber

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Senin, 23 Maret 2009

Chairil Anwar

Chairil Anwar (1922-1949)


Penyair Legendaris Indonesia


Puisi-puisi "Si Binatang Jalang" Chairil Anwar telah menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan bangsanya. Pria kelahiran Medan, 26 Juli 1922, ini seorang penyair legendaris Indonesia yang karya-karyanya hidup dalam batin (digemari) sepanjang zaman. Salah satu bukti keabadian karyanya, pada Jumat 8 Juni 2007, Chairil Anwar, yang meninggal di Jakarta, 28 April 1949, masih dianugerahi penghargaan Dewan Kesenian Bekasi (DKB) Award 2007 untuk kategori seniman sastra. Penghargaan itu diterima putrinya, Evawani Alissa Chairil Anwar.

Chairil memang penyair besar yang menginspirasi dan mengapresiasi upaya manusia meraih kemerdekaan, termasuk perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Hal ini, antara lain tercermin dari sajaknya bertajuk: "Krawang-Bekasi", yang disadurnya dari sajak "The Young Dead Soldiers", karya Archibald MacLeish (1948).

Dia juga menulis sajak "Persetujuan dengan Bung Karno", yang merefleksikan dukungannya pada Bung Karno untuk terus mempertahankan proklamasi 17 Agustus 1945.

Bahkan sajaknya yang berjudul "Aku" dan "Diponegoro" juga banyak diapresiasi orang sebagai sajak perjuangan. Kata Aku binatang jalang dalam sajak Aku, diapresiasi sebagai dorongan kata hati rakyat Indonesia untuk bebas merdeka.

Chairil Anwar yang dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" (dalam karyanya berjudul Aku) adalah pelopor Angkatan '45 yang menciptakan trend baru pemakaian kata dalam berpuisi yang terkesan sangat lugas, solid dan kuat. Dia bersama Asrul Sani dan Rivai Apin memelopori puisi modern Indonesia. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Hari meninggalnya diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.


Chairil menekuni pendidikan HIS dan MULO, walau pendidikan MULO-nya tidak tamat. Puisi-puisinya digemari hingga saat ini. Salah satu puisinya yang paling terkenal sering dideklamasikan berjudul Aku ( "Aku mau hidup Seribu Tahun lagi!"). Selain menulis puisi, ia juga menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia. Dia juga pernah menjadi redaktur ruang budaya Siasat “Gelanggang” dan Gema Suasana. Dia juga mendirikan “Gelanggang Seniman Merdeka” (1946).

Kumpulan puisinya antara lain: Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (1949); Deru Campur Debu (1949); Tiga Menguak Takdir (1950 bersama Asrul Sani dan Rivai Apin); Aku Ini Binatang Jalang (1986); Koleksi sajak 1942-1949", diedit oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986); Derai-derai Cemara (1998). Buku kumpulan puisinya diterbitkan Gramedia berjudul Aku ini Binatang Jalang (1986).

Karya-karya terjemahannya adalah: Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948, Andre Gide); Kena Gempur (1951, John Steinbeck).

Sementara karya-karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol adalah: "Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley, California, 1960); "Cuatro poemas indonesios, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca, 1962); Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963); "Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969);

The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel (Albany, State University of New York Press, 1970); The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan bantuan HB Jassin (Singapore: University Education Press, 1974); Feuer und Asche: sämtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus Verlag, 1978); The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)

Sedangkan karya-karya tentang Chairil Anwar antara lain:
1) Chairil Anwar: memperingati hari 28 April 1949, diselenggarakan oleh Bagian Kesenian Djawatan Kebudajaan, Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan (Djakarta, 1953); 2) Boen S. Oemarjati, "Chairil Anwar: The Poet and his Language"

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

buat Novel

buat Novel



Mungkin diantara kita ada yang bingung bagaimana memulai menulis atau membuat sebuah cerita yang bagus untuk dibaca. Sesorang pengarang buku yang bukunya sudah diterbitkan bahan sudah menjadi best seller adalah orang biasa seperti kita yang makannya nasi sama minum air. Tapi, bagaimana para creator itu bisa membuat karya yang sangat luar biasa yang membuat orang-orang rela mengeluarkan kocek mereka untuk membeli bukunya.

Untu membuat sebuah karya yang yang yang dilakukan adalah jangan berfikir, masudnya, jangan berfikir karya yang akan kita buat nanti apakah akan bagus atau tidak,enak dibaca atau nggak, blab bla bla…. Buang semua fikiran bingung itu biarkan tanganmu bergoyang sebebas-bebasnya mengeluarkan apa yang ada di pikiranmu dan jangan membatasinya, masalah salah ,ada yang kurang, atau yang mesti ditambah itu belakangan setelah karyamu sudah selesai.

Tapi sebelum memulai ada yang mesti kita lakukan. Misalkan, jika kita mau menulis sebuah novel yang kita lakukan pertama kali adalah:

Penentuan Ide, yaitu dengan cara brain storming. Pikirkan lah sebuah ide yang mau diangkat menjadi sebuah cerita, gak usah yang ribet-ribet en rumit ckukup yang sederhana aja tapi enak buat diceritakan.bisa dari:

o Memotret realitas,

o Menggagas hal baru, atau

o Mengambil inspirasi atau imajinasi

Pengembangan Ide, diantaranya:

Penokohan, terdiri dari tokoh utama dan figuran, siapa saja dan berapa banyak orangnya. Dan jangan lupa pula penggambaran karakter yang jelas bagi setiap tokohnya.

Setting, tentukanlah dimana cerita itu terjadi bisa dibilang penggambaran tenpat dan suasana dala cerita

Alur, dimana cerita itu mengalir dari awal hingga endingnya, ada beberapa tehnik membuat alur cerita.Contohnya, dengan alur maju, alur mundur (flashback), puzzle (tulis potongan cerita yang terpikir lebih dulu), suspense (menciptakan ketegangan dalam cerita), atau bisa juga dengan cara free style.

Selamat berkarya…